Tumbuh Bersama

Bagikan

Ini untuk kedua kalinya kami membahas rencana program kolaborasi tahun ini. Kali ini membahas lebih teknis kegiatan.

Untuk kegiatan diskusi buku akan langsung dipimpin oleh Ali Sdkn seorang sarjana muda yang juga seorang guru honorer. Ali baru menulis buku puisi. Ini buku keduanya setelah sebelumnya menerbitkan novel. Diskusi buku nanti bukan sekedar membedah isi sebuah buku, tapi sekaligus ajang diskusi program apa yang bisa dikolaborasikan kedepannya dalam hal tulis menulis.

Kegiatan kedua adalah menulis puisi anak. Kami merasa selama ini jarang sekali melihat buku puisi yang khusus ditujukan untuk anak-anak. Kami mencari nama yang pernah menulis tentang itu. Ketemu nama pak Muhammad Sapwan . Karena itulah mengisi waktu libur sekolah pada akhir Juni-awal Juli nanti kami akan bikin projects ini.

Akan dimulai dengan sharing pengalaman, praktik penulisan puisi anak, kurasi, diterbitkan dalam bentuk cetak dan digital. Jadi kegiatannya bisa berlangsung beberapa bulan.

Kawan dari Uac ArtCorner mengusulkan agak puisi itu nanti diberi ilustrasi. Tim kreator mereka yang akan membuat. Untuk kegiatan ini Lalu Abdul Fatah bersama tim erpustakaan lembah hijau akan menjadi host. Kebetulan juga lokasinya cocok. Jadi saya bisa sekalian bawa pancing.

Pelatihan berikutnya adalah pelatihan ilustrasi buku cerita anak. Kegiatan ini sudah pernah kami diskusikan dengan mbak Nursyda Syam Klub Baca Perempuan. Peserta nantinya remaja atau guru-guru sekitar. Targetnya beberapa tulisan sekitar kehidupan sehari-hari di sana bisa dituangkan dalam cerita bergambar.

Aspirasi beberapa kawan remaja yang ingin tampilan media sosial mereka enak dilihat, perlu dilatih desain dan video pendek. Kami akan membuka kelas, lokasinya di basecamp Gambaraksara yang sekaligus jadi basecamp Literasi Rinjani di Tetebatu Selatan. Ada rencana mau bikin buletin terkait literasi. Nah sekalian latihan desain tampilannya. Sebagai guru kegiatan ini Roaetun Nabiya .

***

Kawan kami di Pulau Sumbawa Yuli Surya Komalasari juga ingin ada kegiatan serupa. Ini bukan kegiatan pertama. Sebelumnya pernah kami bikin pelatihan. Saat ini dalam proses menyelesaikan satu persatu buku cerita bergambar hasil pelatihan itu. Pelatihan kedua nanti akan mencari tema lebih spesifik.

Pekan lalu sudah kami bahas teknisnya. Siapa yang akan terlibat, siapa peserta, dimana lokasi, dan output kegiatan itu. Prinsip kami karya yang bagus adalah karya yang selesai. Jika ada kekurangan ada kesempatan memperbaiki. Beda dengan karya yang tidak pernah selesai.

Lalu dari mana anggaran kegiatan ?

Kami sudah terbiasa berkegiatan mandiri. Artinya bawa bekal sendiri. Kadang orang heran ketika kami bikin kegiatan yang dihadiri sampai ratusan orang. Kadang memang ada donatur. Tapi tidak semua.

Program kali ini alhamdulilah kami dapat dukungan program PLN Peduli. Bulan lalu kami sudah membahasnya di tempat mbak Aisyah Odist. Program ini tujuannya agar pengetahuan itu bisa menyebar lebih luas. Karena itulah pentingnya digitalisasi.

Karena kami diberikan dukungan alat-alat untuk memudahkan kegiatan, kami merasa tidak cukup sekedar duduk di tempat masing-masing. Membaca itu penting, menyebarkan bacaan itu sangat penting. Apalagi kemudian sharing untuk membuat bahan bacaan bertema lokal. Jadi dari alat-alat yang diberikan kepada kami, digunakan untuk kebermanfaatan bagi semua orang.

Relawan kami tersebar banyak, dengan rentang usia berbeda, beragam latar belakang pendidikan, keluarga, pekerjaan. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam kolaborasi. Tapi karena ino kegiatan yang sudah beberapa kali, kami saling kenal satu sama lain. Tahu kelebihan dan kekurangan masing masing. Tahu hobi masing-masing.

Scroll to Top